Bro, hal yang paling menarik dari berorganisasi adalah aktivitasnya yang tiada henti. Dengan kata lain.., ketika bergabung dengan suatu organisasi bakalan tak ada lagi kalimat “Duuuch.., BT.., gak ada kerjaan nich coy!!!”. Benarkah demikian??? Tanya ken.....................apa.
Salah satu aktivitas dari sebuah organisasi yang pasti pernah dilaksanakan oleh semua organisasi di bumi yang mahadahsyat ini adalah rapat. Akan sangat luar biasa jika ada organisasi yang tidak pernah mengadakan rapat. Bisa dipastikan umur organisasi itu bakalan cuma seumur anak anjing tetangga saya. Sekedar info, saya pernah punya tetangga yang memelihara seekor anjing betina di garasinya. Entah bagaimana prosesnya, anjingnya itu akhirnya hamil, padahal saat itu gak ada seekor pun anjing jantan di lingkungan perumahan saya (saat itu saya belum punya anjing), Hmmph... . Pada saat brojol, anjing tetangga saya itu mengeluarkan 5 anak anjing (2 putra dan 3 putri). Tapi kok salah satu muka anaknya mirip muka tetangga saya itu yach? Beberapa menit setelah brojol takdir ternyata berkata lain. 3 ekor anak anjing yang lucu nan imut itu akhirnya tewas di tangan majikannya sendiri. Tetangga saya yang supersibuk itu (kerja di salah satu perusahaan semen di Makassar) melindas ketiga anak anjingnya sendiri ketika hendak mengeluarkan mobilnya dari garasi. Setelah polisi melakukan investigasi, akhirnya disimpulkan bahwa ini bukan pembunuhan terencana.
Berbicara soal rapat-merapat, pada hari Sabtu kemaren, sebut saja “Ikatan Mahasiswa Albino” (tempat saya berorganisasi serta mencari jodoh) mengadakan Raker alias Rapat Kerja. Rapat ini dilaksanakan guna mensosialisasikan program kerja kepengurusan yang baru kepada seluruh anggota.
Pada sabtu siang, saya dan Arham akhirnya meluncur dari rumah menuju ke TKP. Arham adalah seorang sahabat saya di fakultas tempat saya kuliah. Sedikit mengenai Arham, 5 kata yang kira-kira bisa menggambarkan sosok seorang Arham adalah: preman pasar gak pernah cukur. Berhubung karena rapatnya dimulai jam 2 siang dan ternyata sekarang sudah jam 4 sore ditambah lagi lokasi rapatnya yang lumayan jauh (di daerah pantai), Arham terpaksa menjelma menyerupai Valentino Rossi (sayang tai lalatnya doank yang sama) ketika meluncurkan motor Jupiter Z warna merahnya. Ketika sampai terlihat jutaan motor terparkir di luar rumah tempat rapat berlangsung.
Pada mulanya rapat ini terasa begitu menarik dan saya begitu bergairah untuk mengikutinya. 45 menit kemudian, naga dalam perut mulai menyemburkan api. 1 jam kemudian, urat otak dalam kepala sudah nyaris putus. Beeeeeeeeeeeeeeehhhhhh.......! It sucks!!!
Setelah beberapa menit yang sangat menyiksa, waktu istirahat akhirnya datang (thanks God!). Terlihat beberapa orang langsung menunaikan ibadah shalatnya dan beberapa orang lainnya terlihat asik bercengkrama dan bersenggama di pinggir pantai. Sangat jelas terlihat mana kaum yang memilih untuk jadi penghuni surga dan mana yang memilih untuk jadi keturunan hantu Jeruk Purut. Dan saya sendiri memilih untuk makan bakso. Laper bro..!
30 menit telah berlalu. Panitia sudah terdengar memanggil-manggil seluruh anggota untuk kembali masuk ke ruangan rapat. Rapat dilanjutkan kembali. Berhubung naga dalam perut sudah berhasil dijinakkan dengan bakso dan urat otak sudah disambung pake selotip, saya memutuskan untuk kembali mengikuti Raker (Rapat Ke Neraka). Rapat kembali diwarnai perdebatan sengit dan diskusi-diskusi kelembagaan.
Menjelang tengah malam, situasi perdebatan di dalam forum semakin memanas. Tampak sebagian orang masih asik berargumen dan sebagiannya lagi sudah kelihatan mulai lowbat. Untuk menahan ngantuk dan rasa bosan yang berkepanjangan saya dan teman-teman sekutu lainnya yang juga bernasib sama mulai bertingkah yang aneh-aneh. Ada yang nahan ngantuk dengan cara olahraga paru-paru (merokok), ada yang nahan laper dengan cara ngemil kanan-kiri, ada yang ngegosipin orang, dan saya sendiri asik bermesraan dengan buku bacaan yang memang sudah saya persiapkan dari rumah. Ketika masing-masing lagi sibuk dengan keanehan-keanehannya, seorang teman saya yang bernama Nurdin memulai keanehan lain. Dia memulai sebuah permainan teka-teki. Nurdin lalu memberi sebuah pertanyaan kepada kami. “Kalau Ibumu menggoreng ikan, kepalanya digoreng juga atau tidak?”, tanya Nurdin kepada Faried. Faried adalah partner ber-homo-homo-ria saya. Orangnya susah serius (mungkin ini yang membuatnya jadi susah dapat jodoh) dan luar biasa cabulnya. Faried lalu dengan entengnya menjawab, “Ya iyalahhh!”. Tanpa komando apa-apa Nurdin langsung ngakak dan bilang, “Wuahahahaha..! Masa kepala Ibumu digoreng juga sich! Perkasa amat!”. Kami yang mendengar jawaban Nurdin langsung ngakak sampe-sampe kaki di bawah dan kepala di atas (yaiyalah). Merasa dendam sama kami yang menertawainya, Faried lalu merancang teka-teki yang kemudian ditanyakan ke saya. “Thia, kalimat mana yang benar! ‘Seorang janda dipukul suaminya’ atau ‘Seorang janda dipukuli oleh suaminya’?”, tanya Faried ke saya dengan raut muka serius, seserius ketika dia sedang berusaha boker di pagi hari tapi tokainya gak mau keluar. Saya pun rada-rada berpikir sejenak dan kemudian menjawab, “Yang benar yang kedua! Seorang janda dipukuli oleh suaminya!”. Kontan semua langsung tertawa dan sepertinya hanya saya yang tidak tahu jawaban sebenarnya dari teka-teki itu. “Janda gak punya suami kaleee..!!!”, teriak Faried ke saya. Beeeeehhh..., saya langsung merasa gak pantas lulus SD. Itu tadi pertanyaannya yang aneh atau sayanya yang tolol yach?!?!
Rapat terus berlanjut hingga jam 5 subuh dan akhirnya diskorsing sampe jam 8 pagi. Saya pun langsung mengatur posisi buat tidur. Zzz...
Menjelang jam 8, konsumsi buat sarapan akhirnya nongol. Dengan kejamnya nasi bungkus langsung saya cabik-cabik dan melahap habis isinya secara binal. Alhasil, tersedak gara-gara kebanyakan makan sambel.
Skorsing lalu dicabut pada jam 8 TENG dan rapat kembali berlanjut sampai akhirnya selesai jam 12 siang.
No more meeting pliiiz..!!!